Kamis, 18 November 2010

“Oh Dunia, Ada Apa Denganmu Kini?”

Oh dunia,kini
engkau laksana samudra dosa
takkan pernah mengering
walau terik mentari membakar tiada henti

Oh dunia,kini
engkau slalu berselimut mendung
hitam gelap tiada berbatas
laksana duka di ujung pelangi bahagia

Oh dunia,kini
hanya sekelumit cahaya yang terlihat
ketika aku
memandang dan merenungkan Engkau

Oh dunia
semoga kelammu tak abadi
semoga tangismu tak lagi terlihat
semoga ratapanmu tak lagi terdengar


Oh dunia, ada apa denganmu?” Kenapa engkau terlihat berbeda? Apa yang terjadi denganmu? Kulihat kini engkau berlumur dosa, bukan dosa yang kau perbuat melainkan dosa yang kami perbuat...kami manusia yang menumpang hidup bagai benalu. Benar-benar tak tahu diri, kami menumpang hidup namun meracunimu dengan dosa-dosa kami.

Oh dunia, ada apa denganmu?” Setiap hari hanya gelap yang kulihat di langitmu...mendung. Simbolisasi atas kedukaanmu terhadap apa yang kami perbuat terhadapmu.

Oh dunia, ada apa denganmu?” Tiada lagi cahaya yang terpancar darimu...cahaya yang dahulu merefleksikan indahmu. Hanya kelam yang kurasa ketika melihatmu, hanya kelam yang ku temu di kala ku merenung tentangmu. Semoga kelam itu takkan abadi sehingga aku tak perlu melihatmu menangis, tak perlu mendengarmu meratap. Oh Dunia, ada apa denganmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar